Selembar halaman dibuku berdebu
Rasanya seperti kita mengulang kembali lembaran – lembaran yang
tlah lalu..
Seperti kita menonton sebuah film masa yang sudah usang
berdebu.. aku mencoba membersihkan file
dan barang – barang yang tak terpakai yang berada dalam kardus usang
yang bertahun – tahun lalu masih saja terletak dipojok kamar yang keberadaannya
tak dihiraukan..
Aku menemukan sesuatu yang sedikit membuat hati sesak dan
tanpa ku sadari ada getir dan tawa yang terlukis diwajahku..
Serasa sudah perpuluh tahun masa itu berlalu dan aku
melupakannya begitu saja seiring berjalannya
waktu. Getir mengingat dulu aku
sangat menyukai lelaki itu dan betapa lucunya karena aku menganggap lelaki itu
adalah segalanya bagiku..
Saat itu... aku kelas 9 di sekolah menengah negeri di
daerahku aku berteman dengan banyak teman – teman yang mengajariku banyak hal
setia kawan dan saling membantu walaupun ada juga kenakalan kami saat itu. yaa
hanya pertikaian anak kecil tapi tidak separah anak sekarang yang entahlah
sangat memperihatinkan melihat anak zaman sekarang yang lama kelamaan
kehilangan moral mereka..
Aku dan teman – temanku atau lebih tepatnya sahabatku aktif
dalam organisasi Palang Merah Remaja (PMR) yaa melalui organisai tersebut kami
memiliki banyak teman dan pengalaman yang berharga yang tak dapat tergantikan..
Kami sering Hiking, Persami, dan Jambore kami belajar banyak
hal tentang Medis dan penanganannya, belajar berteman dengan sekolah lainnya
yaa belajar berbagi, belajar mandiri memasak bersama – sama gotong royong,
mencintai alam dan banyak hal lainnya.. dari PMR persahabatan itu terbentuk
karena sering bersama setiap saat dan menghabiskan weekend bersama..
Semua berawal ketika sahabatku mempunyai teman dekat cowok..
dia kakak kelas kami, dan katanya lumayan populer juga.. tapi aku tidak begitu
mengenalnya karena aku tidak peduli siapakah yang terpopuler di SMP.
Ketika kami bersama-sama sahabtku sering mengikut sertakan
kekasihnya itu dan kekasihnya itu juga membawa serta sahabatnya si Boy..
Ketika itu aku dekat dengan senior yang juga anggota PMR
namanya Ricko, aku dan Ricko akrab sebagai teman.. tetapi Ricko selalu
menginginkan lebih dari teman dan selalu tanpa henti mengutarakan isi hatinya..
jujur saja itu sangat mengganggu..
Tapi semua tertangani dengan baik karena ia tidak marah
padaku karena telah ku tolak berkali – kali.. walaupun begitu Ricko tidak
sedih, ia pun sering membidik adik kelas untuk incaran berikutnya ia sering
curhat seperti itu seperti ingin mendekati si A atau B dan pada akhirnya ia
tidak dapat – dapat..
Pada suatu waktu Boy dan Ricko merencanakan sesuatu yang
picik yang entah sudah berapa kali mereka lakukan pada orang lain, dan aku baru
menyadarinya ketika semua itu sudah terjadi padaku dan aku merasa menjadi cewek
bodoh dengan segala hal yang ia sebut dunianya.
Classmeeting adalah angin segar bagi siswa siswi yah seperti
siswa lainnya kami sangat suka karena tidak ada pelajaran dan bebas tanpa harus
masuk kelas .. ketika itu sahabatku Aya tiba – tiba berceloteh kalau Boy
mencariku..
“Boy siapa ?” waktu itu aku belum mengenal Boy
“Dia sahabatnya Brian,
kamu gak inget ? yang dulu nemenin Brian ketika bertemu denganku dulu”
tegas Aya
“Entahlah aku tidak
begitu memperhatikan dan dia masih asing bagiku” ucapku
“boleh ya ku berikan
nomormu ke dia? Plisssssss,, siapa tau kalian cocok” Minta Aya dan terus
memandangiku seperti kucing minta ikan asin haha
Sejak saat itu sahabatku sering menggodaku dengan kak Boy
berharap kami bisa menjadi sepasang kekasih..
Sepertinya Aya betul – betul niat menjodohkanku dengan Boy
karena pada malam hari aku harap – harap cemas karena Boy mengirimkan pesan
singkat padaku sekedar menyapa dan ingin berkenalan denganku..
Hari berganti bulan mungkin waktu yang telah membuatku jatuh
hati padanya yaa tanpa panjang lebar kami memutusakan untuk jadian dan itu
membuat sahabat – sahabatku heboh karena aku sering mengelak ketika sahabatku membahas
Boy..
Pada awalnya semua baik – baik saja.. manis semanis kue
brownies yang lumer dimulut.. setelah beberapa minggu kemudian Boy mulai
melarangku untuk dekat ini lah itulah yah seperti hubungan orang lain pada
umumnya kalo dia beralasan cemburu jika aku bersama orang lain...
Ricko mendengar kabar bahwa aku dan Boy jadian dan itu
membuatnya agak marah dan bebrapa hari menghindariku dan mogok bicara.. tapi
setelah aku bujuk akhirnya ia bisa memahami bahwa ini keputusan yang aku pilih
dan ia setuju walapun sedikit kecewa dengan pilihanku...
Setelah hampir 6 bulan bersama Boy aku merasa hari – hariku menyenangkan
aku menjadi orang yang sangat atau hampir tidak bisa lepas dari Hp dan itu
sangat mengganggu belajarku karena waktu itu kami semua sedang berjuang untuk
UN tapi untungnya Boy selalu mengingatku untuk belajar dan ketika jam belajar
ia akan berhenti sms padaku sehingga aku bisa fokus belajar untuk UN..
Selepas UN seperti yang lain aku dan sahabatku sering masuk sekolah walaupun hanya untuk
datang ke perpustakaan mengembalikan buku dan selepas itu sekedar berkumpul
bersama menghabiskan sisa pagi di SMP selagi masih bisa bersama – sama..
Boy Antariksa itulah namanya seseorang yang dulu membuatku
begitu senang kita memang jarang bertemu dan hanya lewat Hp kita komunikasi..
waktu senggang selama menunggu kelulusan aku gunakan untuk bermain bersama
sahabatku dan adakalanya aku bertemu dengan Boy sekedar mengobrol bersama
ditemani sahabatku yang jail selalu minta jajan atau minta uang darinya haha
Setelah kelulusan aku memutuskan untuk mendaftar disekolah
yang sama dengan Boy salah satu sekolah ternama dikotaku.. walaupun nilaiku pas
–pas’an untungnya masih bisa diterima.. karena banyak siswa dari SMP favorit
yang mendaftar dan diterima disitu..
Awalnya semua berjalan dengan baik hingga pada suatu waktu
Boy tidak ingin teman – temannya tau kalau ia berpacaran dengan junior dan itu
sangat mengecewakan .. lalu pagi saat aku berangkat sekolah aku melihat Boy
dengan cewe lain dan itu membuat aku kesal dan marah entah siapa tapi ketika
Boy ku tanya ia siapa Boy mengelak dan berkata bahwa ia teman..
Tidak hanya itu aku juga tau kalo Boy menjalin kasih dengan
cewek lain. Entah sudah berapa cewek ia dekati yang pasti terlalu banyak ia
berbohong tapi aku masih saja percaya dia dan selalu membohongi diri sendiri
bahwa ia berkhianat...
Semua itu aku lupakan dengan harapan Boy akan berubah walaupun dia tetap baik padaku tapi
sikap dia berbeda dia menjadi orang yang asing dan aku tidak tahan dengannya,
walaupun aku meminta mengakhiri semuanya tapi Boy kekeh tidak mau pisah dan
akhirnya semua itu hanya menimbulkan masalah dan membuat kami berantem ..
Boy selalu menuduhku bahwa aku selingkuh dengan Ricko
padahal ia tahu bahwa aku lebih memilih dia walapun aku tahu Ricko menyayangiku
.. tapi entahlah Boy selalu mencari alasan agar aku selalu terpojok dan
mengakhiri pembicaraan..
Puncaknya saat ada acara di sekolah Ricko menemuiku dengan
muka memerah ia berkata ” epaskan Boy dan
berbahagialah dengan yang lain Boy tidak baik untukmu ia tidak benar – benar suka
kamu!
Entah apa yang membuat ia
begitu marah padahal aku belum bercerita apapun ke dia..
Dan setelah beberapa minggu tidak komunikasi dengan Boy
akhirnya malam itu Boy mengirim pesan padaku bahwa ia sepakat untuk mengakhiri
hubungan kami dan ia meminta maaf untuk semua hal dan beralasan “KAMU TERLALU BAIK UNTUKKU” yah alasan
klise untuk cowok pengecut !
Setelah beberapa hari berselang Ricko datang menenangkanku
ia tiba – tiba meminta maaf padaku bahwa ini semua salahnya!
“maaf Rin, ini semua
salahku. Jujur aku dan Boy dulu mempunyai kesepakatan untuk mendapatkanmu.. aku
minta maaf karena aku lelah kamu tidak berpaling padaku! Aku kesal karena kamu
tidak peduli pada rasaku! Aku tidak ingin hanya berteman padamu. Aku ingin..”
“plakkkkkkkkkk”
pipi merah muda seperti habis memakai blushon tebal
menghiasi wajah Ricko..
“GILA LO!!!! GAK
NYANGKA LO BAKAL SERENDAH INI JADIIN GUE TARUHAN LO SAMA BOY!!! GUE SANGAT
KECEWA SAMA LO!!!”
Secepat kilat aku lari menjauhi Ricko dan pergi ke kelas
mengambil Hp dan menghubungi Boy untuk bertemu sepulang sekolah di taman kota.
Beberapa menit menunggu Boy dateng dengan wajah girang
karena ia pikir aku merindukannya dan meminta untuk kembali bersama..
“plakkkkkkk”
“apa - apan kau ini
Rin. Aku baru dateng bukannya diosambut malah digampar! Boy marah
“kamu masih tanya ?
kamu gak nyadar kalo apa yang kamu lakuin ke aku itu JAHAT!! LO GAK PUNYA HATI!
LO JADIIN GUE TARUHAN! DAN LO MASIH TANYA ADA APA? GILA LO!” Aku marah –
marah ke dia tanpa memikirkan orang disekitar taman
Boy lesu ia sedikit memancarkan wajah menyesal
“sorri Rin. Aku gak
maksud begitu. Aku sayang kamu kok.”
“LO GILA!GAK PUNYA
HATI!!!”
“Maaf Rin.. aku bener –
bener menyesal.. maafin gue! Itu semua ide Ricko dia yang memintaku bertaruh
dengannya asli bukan gue yang punya ide itu.”
“udah berapa cewek lo
deketin buat taruhan kaya gini ?! jangan- jangan cewek tempo hari itu juga
iceran buat taruhan lo?!lo puas udah mainin perasaan cewek ‘??
“ngga Rin.. udah nggak
dia udah lama Rin aku gak bener serius sama dia! Dia aja yang sampai sekarang
masih suka aku! Aku merasa bersalah sama lo makannya kemarin aku relain lo
perrgi karena lo terlalu baik buat gue.”
“OMONG KOSONG!!!”
Aku lari kecil meninggalkan Boy karena aku sudah tak tahan
menahan air mata yang dari tadi memaksa mendobrak pintu..
Aku benar – benar marah waktu itu karena kupikir semua murni
karena memang begitu tapi tak disangka semua settingan. Semua udah direncanain
mereka buat mempermainkan aku.. bahkan tidak hanya aku. Begitupun dengan cewek
lainnya..
Aku kecewa, dan membenci kedua – duanya. Aku menghindari
mereka baik di sekolah maupun diluar sekolah aku mengabaikan mereka hingga
akhirnya aku melupakan mereka...
Aku menghabiskan waktuku dengan kesedihan karena
penghianatan dan permainan.. tapi sahabatku selalu datang menguatkan dan
menemaniku hingga akhir SMA dan segala hal yang menyakitkan itu kini hanyalah
selembar halaman di buku yang berdebu yang akan ku kemas dikotak dimana aku
berjanji tidak akan begitu sajamudah jatuh hati dengan cowok dan akan lebih
teliti dalam membangun sebuah hubungan..
Terimakasih J